Selasa, 25 Oktober 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

  • Pengertian Penduduk
            Penduduk adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah. Jumlah penduduk ditentukan beberapa hal yaitu : Angka kematian, angka kelahiran, dan perpindahan penduduk
            Akibat dari perpindahan penduduk yang berlebihan terjadinya ledakaan penduduk. Upaya pemerintah agar tidak terjadi ledakan penduduk adalah sensus penduduk.

  • Pengertian Masyarakat
            Masyarakat adalah sekelompok orang dari golongan yang sama dan mempunyai satu tujuan yang sama. Unsur-unsur masyarakat : Adanya perkumpulan, Telah bertempat tinggal lama di suatu daerah, dan adanya aturan.
  • Pengertian Kebudayaan
          Kebudayaan menurut Selo Soemardjan adalah hasil karya, rasa , dan cipta masyarakat. Kebudayaan Indonesia dapat dilihat dari adanya candi-candi, dan relief yang terdapat di candi yang berasal dari budaya Hindu-Budha. Terdapatnya masjid-masjid bersejarah di Indonesia yang berasal dari budaya Islam.

Selasa, 18 Oktober 2011

Pemuda dan Sosialisasi

  • Pengertian Pemuda
          Pemuda adalah manusia-manusia muda yang perlu bimbingan agar dapat meneruskan perkembangan bangsa menuju yang lebih baik 
  • Pengertian Sosialisasi
          Sosialisasi adalah Proses bagaimana individu mempelajari kebiasaan yang termasuk dalam cara-cara hidup, nilai hidup, dan norma yang terdapat pada masyarakat. Semua itu memerlukan proses Internalisasi belajar dan sosialisasi yang di maksud menghayati serta mempelajari cara hidup, nilai hidup, dan norma yang terdapat pada masyarakat. Proses Sosialisasi itu adalah tahap-tahap pembentukan kepribadian seseorang. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat adalah sebagai suatu pembelajaran kepada pemuda lebih menghargai cara hidup, nilai hidup, dan norma kehidupan, dan juga menjadikan pemimpin bangsa yang lebih baik lagi.

  • Pemuda dan Identitas
           Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda di tetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Terdapat dua pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda yaitu : Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah mereka yang mempunyai kemampuan untuk mandiri dalam keterlibatan secara fungsional dalam mengatasi masalah-masalah bangsa, dan Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah pemuda yg memerlukan bimbingan ke arah pembentukan potensi dan kemampuan yang optimal agar dapat mandiri dan melibatkan secara fungsional.

  • Masalah-masalah generasi muda 
  1. Menurun jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme para pemuda.
  2. Kurang kepastiannya masa depan yang di alami para pemuda.
  3. Fasilitas kependidikan dan jumlah pemuda belum seimbang.
  4. Lapangan kerja yg sempit.
  5. Terhambatnya perkembangan kecerdasaan karena kekurangan gizi
  6. Adanya pergaulan bebas yang merusak generasi muda.
  7. Penyalahgunaan Narkotika yang terjadi pada generasi muda.
  8. Perkawinan di bawah umur meraja lela.

Rabu, 12 Oktober 2011

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek-aspek Positif dan Negatif

  • Pengertian Masyarakat
         Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

  • Pengertian Masyarakat Perkotaan
          Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri

  • Tipe Masyarakat
Ideologis & tdk ideologis.
Contoh ideologis: masy Sosialis-Komunis (Uni Sovyet dulu, China), masy Sekuler-Kapitalis (Eropa, USA), dan masy Islam (Kekhalifahan dulu).
Contoh yg tdk ideologis: masy di negeri2 muslim sekarang (Indonesia, Malaysia, Timur-tengah).

  • Ciri-ciri Masyarakat Kota
- Individual
- Heterogen
- Daya saing tinggi
- Profesi beragam
- Matrealistik
- Open minded

  • Perbedaan Desa dan Kota
          Kota dan desa merupakan tempat suatu kesatuan penduduk. Kota dan desa memilikiperbedaan yang sangat significant. Yang membuat kota berbeda dengan desa menurut sayaadalah karena perbedaan pola fikir dan sudut pandang yang dianut penduduknya itusendiri. Ada beberapa perbedaan antara kota dan desa diantaranya:
1. Nilai social pada penduduk 
Nilai social antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal yang paling terlihat perbedaanya. Bisa kita lihat jika didesa para penduduk berlomba-lomba untuk bergotong royong dalam membantu tetangga sekitar dan juga biasanya penduduk desamenghabiskan waktu senggang mereka untuk melakukan kegiatan bersama tetanggalainnya sedangkan di kota, mereka berlomba-lomba memasang pagar yang tinggi agarterlihat hebat.
2. Tingkat pendapatan
jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan dalam hal tingkat.Biasanya penduduk didesa mendapatkan penghasilan dari bertani ataupun berternak sedangkan di kota biasanya penduduk menjadi karyawan ataupun berdagang. Hasi daribertani biasanya digunakan penduduk desa untuk konsumsi sehari-hari dansebagiannya lagi untuk dijual. Berbeda halnya dengan di kota yang kebutuhan sehari-harinya biasanya di dapat di warung ataupun pasar swalayan.

  • Hubungan Desa dan Kota
          Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

        Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

         Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan semacam ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang-kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran. 

Aspek Positif dan Negatif
  • Aspek Positif dan Aspek Negatif
          Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :

-          Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-          Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-          Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-          Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-          Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)    Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b)    Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)    Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d)    Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .

Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :

1)    Menekan angka kelahiran
2)    Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)    Membendung urbanisasi
4)    Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)    Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6)    Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.

  • Fungsi External Kota
 - Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
 - Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
 - Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
  1. Produksi barang dan jasa
  2. Terminal dan distribusi barang dan jasa.
           - Simpul komunikasi regional/global
           - Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.

Masyarakat Pedesaan

  • Pengertian Desa
          Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi.
  • Ciri-ciri Desa
a. Masyarakatnya sangat dekat dengan alam
b. Kehidupan petani sangat bergantung dengan musim
c. Merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
d. Jumlah penduduk relative kecil dan wilayah relatif luas
e. Struktur ekonomi masyarakat dominant agraris
f. Ikatan kekeluargaan erat
g. Sosial control ditentukan oleh nilai moral dan hukum internal/ hk. Adapt
h. Proses social berjalan lambat
i. Penduduk berpendidikan rendah
  • Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
- Gotong Royong
- Homogen
- Daya saing rendah
- Profesi sedikit dan sejenis
  • Macam-macam Gotong Royong
          Gotong royong bentuknya macam-macam. Tidak hanya gotong royong dalam hal kebersihan saja. Ada beberapa kelompok yang berkerja secarasuka rela seperti:
- Pekerja migrant
- Kelompok pemberdayaan tenda
- Rukun duka
- Majelis taklim
- Lingkungan (penghijauan )
  • Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
          Seperti dikemukakan oleh para ahli bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang - orang kota sebagai masyarakat tenang, damai, harmonis yaitu kota yang adem ayem. Sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian, dan keruwetan.

    Maka tidak jarang orang yang melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut untuk pergi ke luar kota, karena merupakan tempat yang adem ayem, penuh ketenangan, tetapi sebenarnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah bawaan dari masyarakat tersebut yang dikemukakan oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat paguyuban. Jadi paguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan orang – orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan sebutan julukan masyarakat yang adem ayem.
  • Gejala Masyarakat Pedesaan
a. konflik: ramalan orang kota bahwa pedesaan itu adalah masyarakat yang tenang dan harmonis ternyata salah sebab yang benar di dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan ketegangan. Karena mereka yang setiap hari selalu berdekatan dengan tetangganya secara terus – menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa – peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.
b. Kontravensi: pertentangan ini dapat disebabkan karena perubahan konsep – konsep kebudayaan, psikologi atau hubungannya dengan guna – guna dan biasanya para ahli hukum adat biasanya meneinjau masalah kontravensi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
c. Kompetisi: sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia – manusia yang mempunyai sifat –sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu persaingan itu bisa positif dan juga bisa negatif.
d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan: masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yag dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi apabila orange berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli.


  • Sistem Budaya Petani Indonesia
          Para ahli disinyalir bahwa dikalangan petani pedesaan ada suatu cara berfikir dan mentalitas yang hidup dan bersifat religio-magis. Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain adalah:


1.Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidup itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan sembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa. Bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.


2.Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.


3.Mereka berorientasi pada masa sekarang, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).


4.Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya meruakan sesuatu yang harus wajib diterima. Mereka cukup dengan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.


5.Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.

  • Unsur-unsur Desa
1.Unsur Lokasi
Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat merupakan Unsur Lokasi desa


2.Unsur Penduduk
Meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.


3.Unsur Tata Kehidupan
Meliputi Pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa (rural society)


4.Unsur Letak
Letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau pusat keramaian. Namun desa-desa pada perbatasan kota mempunyai kemampuan berkembang yang lebih banyak dari pada desa-desa dipedalaman. Unsur Letak menentukan besar kecilnya isolasi suatu daerah terhadap daerah lainnya. Desa yang terletak jauh dari batasan kota mempunyai tanah-tanah pertanian yang luas. Ini disebabkan karena penggunaan tanahnya lebih banyak dititikberatkan pada tanaman pokok dan beberapa tanaman perdagangan daripada gedung-gedung atau perumahan.


Unsur desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan hidup atau Living Unit.

  • Fungsi Desa
1.Desa sebagai HINTERLAND/Daerah Dukung
Dalam hubungannya dengan kota, maka desa berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, dll


2.Desa sebagai RAW MATERIAL & MAN POWER
Dari sudut potensi ekonomi desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (RAW MATERIAL) dan tenaga kerja (MAN POWER) yang tidak kecil artinya.


3.Dari segi kegiatan (OCCUPATION) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dsb. Desa-desa di Jawa banyak berfungsi sebagai desa agraris dan beberapa sudah dapat pula menunjukan perkembangan-perkembangan yang baru yaitu dengan timbulnya industri-industri kecil di daerah pedesaan dan merupakan rural industries

  • Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan Hidup
3. Mata Pencaharian
4. Corak Kehidupan Sosial
5. Stratifikasi Sosial
6. Mobilitas Sosial
7. Pola Interaksi Sosial
8. Solidaritas Sosial
9. Kedudukan dalam Hierarki sistem administrasi nasional.





Jumat, 07 Oktober 2011

Individu, Keluarga , dan Masyarakat

  • Pengertian Individu
            Individu adalah manusia yg memiliki kepribadian yg khas. Individu memiliki 3 aspek yaitu aspek organik, aspek rohani dan aspek sosial, Individu juga memiliki ciri-ciri suatu pikiran dan diri, hal itulah yg membedakan setiap individu yg satu dengan yg lainnya.

  • Pengertian Keluarga
            Keluarga adalah beberapa individu yg membentuk kelompok sosial, yang awalnya terdiri dari 2 individu yg mengikat janji, menikah dan mempunyai anak. Keluarga juga dapat dikatakan sebagai lingkungan kecil yg masih terdapat ikatan sedarah. Fungsi dari Keluarga adalah, sebagai tempat berbagi, sebagai tempat mulainya anak mendapatkan bimbingan, sebagai tempat memperkenalkan agama sebagai keyakinan kepada anggota keluarga, yg mengatur kehidupan di dunia, dan kehidupan lain setelah dunia, dan sebagai tanggung jawab seorang kepala keluarga yg harus menafkahi istri dan anak.


  • Pengertian Masyarakat

           Masyarakat adalah sekelompok individu dalam jangkauan luas, yg memiliki hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Setiap lingkungan masyarakat terdapat suatu kerja sama untuk membangun tujuan bersama. Sebagai contoh adanya kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar yg mereka huni. Setiap lingkungan masyarakat juga perlu adanya keamanan, sebagai contoh kegiatan Poskamling. Jadi berdasarkan kegiatan-kegiatan yg ada dimasyarakat merupakan sebagai suatu fungsi dari masyarakat.